SMK Negeri 3 Denpasar menggelar acara Job Fair and Education Expo 2023. Penyelenggaraan acara ini berlangsung pada Kamis, 14 September 2023 pukul 8.00 Wita di Aula Sekolah. Dihadiri Kepala Dinas PPO Provinsi Bali yang diwakili Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, I Gede Agus Rai, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Denpasar Drs. AA. Bagus Wijaya Putra, M.Pd., Para Stakeholder dari Industri Hotel dan Restaurant, para Orang tua Siswa dan Alumni SMKN 3 Denpasar serta undangan lainnya.
Ketua Panitia Job Fair dan Education Expo Tahun 2023, Nyoman Aris Suparni, S.Pd.,M.Pd., menjelaskan bahwa,” kegiatan ini merupakan implementasi dari salah satu Program Sekolah Pusat Keunggulan dan Pameran Hasil Karya Siswa sebagai bentuk perayaan dan penghargaan atas capaian hasil belajar siswa,”.
Kemudian Aris Suparni dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Job Fair ini akan berlangsung selama 2 hari, dari Kamis, 14 s.d. 15 September 2023 yang diikuti 32 property dari Hotel, Restaurant, Salon dan Butik di Denpasar, Badung, Tabanan dan Ubud. Dihadiri pula oleh 900 Alumni SMKN 3 Denpasar dan Alumni SMK lainnya di sekitar Denpasar, Badung, Tabanan dan Sukawati-Gianyar.
“Dalam kegiatan ini juga diramaikan acara Talk Show dengan Tema: “From Zero to Hero “, Success Story SMKN 3 Denpasar. Juga ada Teaching Factory dari hasil belajar Siswa serta ekstrakurikuler sebagai penguatan bakat, minat dan karakter siswa,” papar Aris Suparni.
Sembari menambahkan,” kegiatan Job Fair & Education Expo ini dilaksanakan tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Termasuk pendanaannya bersumber dari Dana Bantuan SMK Pusat Keunggulan Regular dan Dana Sumbangan Masyarakat,” sebut Aris Suparni.
“Dan langkah lanjutan dari Job Fair & Education Expo ini nantinya dilanjutkan dengan Rencana Tindak Lanjut dalam bentuk Tracer Study (Penelusuran Belajar, red) setelah kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan di Indonesia khususnya di Bali terus maju di masa yang akan datang,” tutup Aris Suparni.
Kepala Sekolah SMKN 3 Denpasar, Drs. AA. Bagus Wijaya Putra, M.Pd., sesuai acara pembukaan mengatakan,” Untuk Job Fair & Education Expo yang dibuka hari ini tujuannya untuk mempertemukan atau mempertemukan alumni dan industri. Ya rencananya besok (15 September 2023, red) akan kita pertemukan alumni dengan industri. Kalau sudah ketemu dan cocok ya mereka akan langsung direkrut industri,” papar AA. Bagus Wijaya Putra.
Data terakhir untuk lulusan tahun ini belum dimutakhirkan karena laporan dari pihak alumni belum masuk. Disebutkan, angkatan 2023 SMKN 3 Denpasar yang lulus sebanyak 563 siswa. Dari jumlah itu terdapat 45 siswa yang masih belum dapat kerja. “Inilah kebanggaan kami bahwa lulusan SMK 3 Denpasar bisa terserap ke industri. Hal ini tidak terlepas dari link and match antara proses belajar di SMK 3 Denpasar dengan industri,” ungkap Drs. A.A. Wijaya Putra, M.Pd.
Sebagai Sekolah Menengah Kejuruan di Bidang Pariwisata dan Tata Rias, SMK Negeri 3 Denpasar dalam kesempatan ini melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) bersama industri Hotel, Restaurant, Salon dan lainnya. “Kerja sama dengan industri ini untuk membuka peluang praktek kerja bagi Siswa-siswi SMK 3 Denpasar sehingga mereka bisa mahir sebelum diterjunkan di bursa industri. Tentunya kami melaksanakan MoU ini supaya semakin banyak pilihan bagi anak-anak kami saat magang di industri, baik yang baru saja melakukan kerja sama maupun industri yang sudah lama namun perlu direvitalisasi pernjanjian kerja samanya,” pungkas AA. Bagus Wijaya Putra.
Kepala Seksi Kurikulum Disdikpora, I Gede Agus Rai menjelaskan,” Terkait Job Fair, inilah yang harus kita siapkan anak-anak kita, alumni kita. Begitu juga guru-guru kita supaya antara sekolah dan Industri ada link and match-nya. Dan tentu melalui Job Fair dan Education Expo ini kita gunakan untuk menjembatani antara pencari kerja dan industri. Sehingga kita bisa menyalurkan alumni kita khususnya alumni di SMKN 3 Denpasar ini,” ucap I Gede Agus Rai.
Sesuai Tracer Study, menurut penjelasan I Gede Agus Rai ini bahwa sesuai proyeksi lulusan dikatakan yang bekerja 33,50 %, melanjutkan pendidikan 18,50 %. Dan yang menggembirakan yang berwirausaha tercatat cukup tinggi yakni 19%. Sedangkan yang menganggur 6%.
“Adapun alasan yang masih menganggur ini bisa jadi mereka mau melanjutkan pendidikan tapi karena tidak dapat sekolah yang mereka inginkan makanya mereka balik lagi dan nganggur,” terang I Gede Agus Rai.
Sumber : https://beritafajartimur.com/